Minggu, 11 Februari 2018

laporan Baca Membangun Rumah Tangga bahagia


Nama               : Joel Wira Harahap
Jurusan            : II Theologi (Kependetaan)
Nama buku      : Membangun Rumah Tangga bahagia
Pengarang       : Pdt. Dr. P. Octavianus
Penerbit           : Gandum Mas
Tebal Buku      : 86 Halaman
Dosen              : Pdt. Dr. Awasuning Manaransyah


Saya merasa di berkati sekali setelah membaca buku ini, karena dalam buku ini sangat banyak sekali mengandung ilmu yang mengajarkan kita, bagaimana hidup dalam keluarga kristen yang baik dan rukun, dalam bab yang pertama buku ini mengajarkan kepada kita dimana ada eman kemungkian di di dalam sebuah pernikahan, penulis mengambil enam kemungkinna tersebut dari kitab Kejadian 1:26-27, dimana menuliskan tentang penciptaan manusia, dan juga penulis mengambil bahan dari Kejadian 2:18, dimana dalam pasal ini menuliskan tentang manusia itu tidak baik jika dia hanya seorang diri saja, dan Tuhan Allah menjadikan seorang penolong bagi manusia itu. Di dalam buku ini penulis menyatakan bahwa rumah tangga adalaha satu-satunya lembaga yang mutlak di mulai dengan Tuhan dan memberi tempat utama kepada Tuhan sepanjang sejarah.
Di dalam sebuah pernikahan akan terjadi enam kemungkinan ini, seperti pernikahan karena daya tarik tubuh, memang sangat banyak orang yang yang memandang isterinya itu dari sisi kecantikan ataupun kegagahan suaminya itu, seperti seorang lelaki yang mencitai seorang perempuan di karenakan kecantikan perempuan tersebut sangat di puja-puja oleh banyak orang, seperti seorang lelaki yang memandang seorang wanita dari segi kecantikannya seorang wanita itu jatuh cinta kepada seorang pria karena kegagahan dari pria tersebut, dan karena ada yang lebih dari seorang pria tersebut, baik itu melalui kecantikannya maupun melalui talenta yang di miliki oleh lawan jenisnya itu. Sebenarnya fisik memang di ciptakan Tuhan sempurna sama seperti Dia yang menciptakan kita, tetapi banyak manusia yang menyalah gunakanya untuk memilih pasangan hidupnya. Seperti seorang yang mencari pasangannya dari kecantikan tanpa melihat baik atau tidak nya itu seorang lelaki atau perempuan, dan tanpa melihat bagaimana masa lalu dari perempuan tersebut, sangat banyak sekali wanita atau lelaki yang menggunakan cara ini, menurut saya cara ini tidak baik karena belum tentu orang yang gagah atau orang yang cantik itu baik dan cantik dari dalam, Bukan berarti kita tidak boleh memandang seseorang itu dari kecantikan atau kegagahannya, tetapi di samping dari itu kita harus tetap menyerahkannya kepda Tuhan dan meminta petunjuk dari Tuhan. Dan menyerahkanya kepada Tuhan terlebih dahulu dan jangan sekali-kali langsung memandang seorang itu hanya dari luar tetapi kita harus memandang dari dalam hatinya juga.
Dalam bagian selanjutnya buku ini membahas tentang pernikahan karena daya tarik materi, dalam hal ini sangat tidak baik sekali karena pernihkahan jika daya tariknya hanya melalui materi pernkahan itu tidak akan bertahan lama karena jika para wanita tertapik kepada seorang laki-laki karena pekerjaan atau materi yang dia miliki, dan tidak di mulai bersama Tuhan maka pernikahan itu tidak akan bertahan lama. Seperti orang jaman sekarang lebih mementingkan materi dan pekerjaan seseorang yang mau di nikahi baru dia memandang kepada fisik dan kerohanian.menurut saya ini adlah hal yang tidak baik karena materi itu bisa di cari jika kesua belah pihak bisa bersatu dalam Tuhan dan tetap berusaha, dan tetap hidup di dalam Tuhan maka dari itu sebelum kita melangkah serahkan semua kepada Tuhan terlebih dahulu. Dalam bagian yang berikut penulis menuliskan tentang pernikahan karena daya tarik kejiwaan, dalam hal ini pasangan suami istri menikah tanpa mengetahui kejiwaan dan pola fikir dari pasangannya tersebut, ini di karenakan oleh ketertutupan mereka di saat mereka dalam waktu berpacaran oleh karena itu jadi tidak bisa saling mengerti satu sama lain karena kanya tahu kebaikan dari pasangannya tanpa tahu keburukan dari pasangannya tersebut. Berikutnya pernikahan karena daya tarik adat, sangat banyak sekali terjadi seperti ini saat masa sekarang ini ada banyak penyebabnya tetapi penulis dalam buku ini menyebutkan ada 3 kemungkinan ini terjadi yaitu yang pertama karena mereka ingin memelihara hubungan kekeluargaan, dan yang kedua, untuk menjaga supaya harta pusaka keluarga terjaga dan tidak jatuh ke tangan orang lain, dan yang ketiga adalah, mereka ingiin mengikat diri kepada roh-roh nenek moyang mereka yang ada hubungannya dengan keluarga mereka masing-masing.
Dalam buku ini penulis memaparkan juga tentang pernikahan karena usaha iblis, ini merupakan sesuatu hal yang sangat tidak baik dalam kalangan kristen sangat melanggar hukum Tuhan, disini di paparkan seorang yang tidak dapat memiliki pasangan namun memilih jalan yang tidak baik dan pergi ke dukun dan mem percantik diri melalui iblis, tetapi penulis memaparkan dalam buku ini bahwa tidak ada yang bisa bertahan dengan lama jika bukan karena kehendak Tuhan. Banyak dari khalangan anak muda jaman sekarang mengguakan cara yang tidak baik ini, karena mereka berfikir jalan pintas itu di anggap pantas dan itu pasti akan berjalan dengan baik, tetapi sebaliknya tidak itu pasti akan menjadi sebuah masalah di masa yang akan datang jika kedua belah pihak jadi menikah maka pernikahannya tidak akan berjalan dengan baik dan berjalan dengan pertengkaran-pertengkaran dan pertengkaran,  Dan yang berikutnya buku ini juga menulis tentang pernikahan atas kehendak Tuhan pernikahan ini terjadi hanya karena kehendah Tuhan. Dimana antara kedua belah pihak sama-sama mencintai dan mereka menyerahkannya kepada Tuhan dan mereka tetap berserah kepada Tuhan, saya rasa pernikahan ini pasti akan berjalan dengan baik karena mereka memulainya dengan Tuhan dan tidak mengandalkan kemampuan mereka bahkan mereka mengandalkan Tuhan.
Dalam bab ke dua buku ini memaparkan tentang sepuluh hukum pernikahan bahagia,yang pertama yaitu jangan marah pada waktu yang bersamaan, dalam buku ini penulis memngajarkan kepada kita bahwa disaat sepasang suami isteri terpancing amarah dari yang satu, yang satu lagi harus berdiam diri,dan juga janganlah berteriah di depan anak-anak karena setiap anak itu pasti trauma karena orang tua mereka berteriak kencang. Dari kedua belah pihak harus ada salah satu yang harus mengalah dalam sebuah permasalahan, sebuah keluarga yang baik itu harus saling tegur menegur datu sama lain dengan kasih. Dan cobalah untuk meninggalkan masalah-masalah di masa lalu, buku ini juga sangat jelas memaparkan seorang suami istri tidak boleh melalaikan suami atau istri mereka, Alkitab mengajarkan kepada kita supaya kita menyelesaikan amarah dan kebencian kita sebelum matahari terbenam, dan sekali-sekali berikan pujian yang membuat dia terpesona. Dan selalu bersedia untuk mengakui segala kesalahan kita supaya kita saling bisa meng introfeksi diri. Buku ini juga sangat tegas mengatakan bahwa siapa yang paling banyak dalam berbicara dialah salah karena banyak pepatah menatakan tong kosong nyaring bunyinya, jadi usahakan jangan terlalu banyak dalam berkata-kata karena terlalu banyak bicara di banding berbuat itu hanya omong kosong saja dan akan menimbulkan pertengkarang dan masalah bagi sebuah keluarga.
Pada bab yang ketiga ada delapan cara membangun rumahtangga bahagia, yang paling utama adalah dengan cara berdoa kepada Tuhan meminta apun kepada Tuhan. Seperti kata firman Tuhan. “di dalam kamar yang tertutup itulah saudra, suami-isteri, atau saudara sebagi orang tua bersama anak-anak dapat mengemukakan hal-hal negatif yang mengandung perasaan, maka dari situ buku ini mengajarkan kepada kita supaya kita berdoa kepada Tuhan dan menyerahkan semua pergumulan hidup kita kepada Tuhan.
kepada istri dan anak-anak dan mengaku kesalahan peribadi kepada Tuhan,  dan yang kedua yaitu saling menghormati kita sebagai umat Tuhan yang di beri rasa hormat kita harus bisa menhorati pasangan kita supaya kita bisa hidup dengan rukun di mata sesama dan terutama masyarakat dan Tuhan, apa yang kamu tabur itu yang kamu tuai dan karena itu lakukanlah kebaikan supaya mereka hidup di dalam Tuhan, dan selanjutnya kita harus membuat peraturan yang di seujui satu sama lain baik itu istri,anak-anak dan semuanya, dan selanjutnya dengan cara menghargai dengan kata-kata,



Berilah pujian kepada istri maupun anak-anak dengan baik, dan berikan yang terbaik untuk semuanya, baik itu istri maupun itu anak, seorang istri atau suami harus bisa melayani istri dan anak-anaknya dengan baik, cobalah untuk menenamkan ras menghargai kepada isteri atau suami ataupun anak-anak, contohnya jika seorang anak kita mendapatkan sebuah gelar atau juara cobalah untuk menghargai dia dan memberikan pujian yang terbaik untuk dia bagaimana caranya supaya dia senang dna bangga atas apa yang dia peroleh baik juga itu kepada suami atau isteri, sebagai suami isteri itu harus saling memberi pujian karena pujian dari seorang isteri atau suami itu adalah sesuatu hal yang sangat berharga di dalam hidup ini.
Cobalah berpihak kepada suami atau istri di hadapan anak-anak karena sesuatu yang baik itu atau pengajaran yang baik itu di mulai dari hal yang kecil. Dan yang berikutnya dan yang terakhir seorang istri atau suami atau isteri harus bisa menanaan rasa kasih antara anggota keluarga, dimana dari yang satu pihak harus hidup di dalam kasih yang tulus, seorang isteri itu harus menanamkan rasa kasih kepada anak-anaknya begitu pula dengan seorang suami harus mengasihi isterinya dan anak-anaknya, bagaimana saling mengasihi dan mencintai adalah hal yang paling indah di dalam sebuah keluarga seperti Tuhan Yesus yang menanamkan kasih itu kepada kita anak-anak-Nya.













HAL YANG HARUS SAYA LAKUKAN SETELAH  MEMBACA BUKU INI

Saya merasa di berkati sekali oleh buku ini karena penulis menuliskan dan sangat mengajar kita tentang menghargai keluarga kita, karena keluarga yang rukun itu adalah hal yang sangat di dambakan setiap keluarga, banyak orang yang membuat sesuatu hal yang sangat tidak masuk akal hanya untuk keutuhan keluarganya.
Saya akan merasa labih berharga lagi di mata Tuhan dan di mata keluarga, bagaimana dari buku ini saya di ajarkan untuk menghargai seorang perempuan, dan dari buku ini saya juga di ajarkan supaya untuk mencari pasangan hidup yang baik itu tidak sembarang tetapi harus berserah kepada Tuhan dan selalu meminta pertolongan dan selalu meminta Tuhan ikut campur tangan dalam masalah yang kita hadapi, bagaimana kita harus bisa memilih bukan karena materi, karena materi itu bisa di cari jika kedua belah pihak sekata dan sehati, dan juga jangan memandang dari segi kecantikan karena kecantikan itu membuat manusia itu kehilangan akal dan fikiran, maka dari itu jangan pernah terpana dengan kecantikan, coba dahulu untuk melihat hatinya dan bagaimana kehidupannya dan hubunganya dengan Tuhan, setaleh itu tanyakan kepada Tuhan. Karena hubungan yang di mulai dari Tuhan itu akan berjalan dengan baik dan berjalan sesuai dengan kasih Tuhan.
Dan juga melalui buku ini saya di ajarkan tentang bagaimana membangun hubungan yang baik itu, sebagaimana seorang hamba Tuhan membangun hubungan itu harus penuh dengan kasih Tuhan dan harus penuh dengan kasih dari Tuhan.
Dan juga dalam buku ini sangat banyak mengajarkan kepada kita bagaimana menghargai pasangan kita dan bagaimana mengahrgai anak-anak kita dan bagaimana untuk menciptakan rumah tangga yang sangat baik, dan hidup di dalam Tuhan, karena sangat banyak sekali orang di jaman sekarang perceraian dimana-mana karena salah dalam memilih pasangan hidup, maka dari itu mulai dari awal sesebul melangkah kita harus berdoa minta pertolongan kepada Tuhan dan minta petunjuk dari Dia.
Sekian yang dapat saya paparkan tentang buku ini, semoga dapat memberkati kita semua dan saya rindu banyak orang yang di berkati lagi melalui buku ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar