Nama :
Joel Wira Harahap
Jurusan : II
Theologi (Kependetaan)
Nama
buku : Membangun Rumah Tangga bahagia
Pengarang : Pdt. Dr. P. Octavianus
Penerbit : Gandum Mas
Tebal
Buku : 86 Halaman
Dosen : Pdt. Dr. Awasuning
Manaransyah
Saya
merasa di berkati sekali setelah membaca buku ini, karena dalam buku ini sangat
banyak sekali mengandung ilmu yang mengajarkan kita, bagaimana hidup dalam
keluarga kristen yang baik dan rukun, dalam bab yang pertama buku ini
mengajarkan kepada kita dimana ada eman kemungkian di di dalam sebuah
pernikahan, penulis mengambil enam kemungkinna tersebut dari kitab Kejadian
1:26-27, dimana menuliskan tentang penciptaan manusia, dan juga penulis
mengambil bahan dari Kejadian 2:18, dimana dalam pasal ini menuliskan tentang
manusia itu tidak baik jika dia hanya seorang diri saja, dan Tuhan Allah
menjadikan seorang penolong bagi manusia itu. Di dalam buku ini penulis
menyatakan bahwa rumah tangga adalaha satu-satunya lembaga yang mutlak di mulai
dengan Tuhan dan memberi tempat utama kepada Tuhan sepanjang sejarah.
Di
dalam sebuah pernikahan akan terjadi enam kemungkinan ini, seperti pernikahan
karena daya tarik tubuh, memang sangat banyak orang yang yang memandang
isterinya itu dari sisi kecantikan ataupun kegagahan suaminya itu, seperti
seorang lelaki yang mencitai seorang perempuan di karenakan kecantikan
perempuan tersebut sangat di puja-puja oleh banyak orang, seperti seorang
lelaki yang memandang seorang wanita dari segi kecantikannya seorang wanita itu
jatuh cinta kepada seorang pria karena kegagahan dari pria tersebut, dan karena
ada yang lebih dari seorang pria tersebut, baik itu melalui kecantikannya
maupun melalui talenta yang di miliki oleh lawan jenisnya itu. Sebenarnya fisik
memang di ciptakan Tuhan sempurna sama seperti Dia yang menciptakan kita,
tetapi banyak manusia yang menyalah gunakanya untuk memilih pasangan hidupnya.
Seperti seorang yang mencari pasangannya dari kecantikan tanpa melihat baik
atau tidak nya itu seorang lelaki atau perempuan, dan tanpa melihat bagaimana masa
lalu dari perempuan tersebut, sangat banyak sekali wanita atau lelaki yang
menggunakan cara ini, menurut saya cara ini tidak baik karena belum tentu orang
yang gagah atau orang yang cantik itu baik dan cantik dari dalam, Bukan berarti
kita tidak boleh memandang seseorang itu dari kecantikan atau kegagahannya,
tetapi di samping dari itu kita harus tetap menyerahkannya kepda Tuhan dan
meminta petunjuk dari Tuhan. Dan menyerahkanya kepada Tuhan terlebih dahulu dan
jangan sekali-kali langsung memandang seorang itu hanya dari luar tetapi kita
harus memandang dari dalam hatinya juga.
Dalam
bagian selanjutnya buku ini membahas tentang pernikahan karena daya tarik
materi, dalam hal ini sangat tidak baik sekali karena pernihkahan jika daya
tariknya hanya melalui materi pernkahan itu tidak akan bertahan lama karena
jika para wanita tertapik kepada seorang laki-laki karena pekerjaan atau materi
yang dia miliki, dan tidak di mulai bersama Tuhan maka pernikahan itu tidak
akan bertahan lama. Seperti orang jaman sekarang lebih mementingkan materi dan
pekerjaan seseorang yang mau di nikahi baru dia memandang kepada fisik dan
kerohanian.menurut saya ini adlah hal yang tidak baik karena materi itu bisa di
cari jika kesua belah pihak bisa bersatu dalam Tuhan dan tetap berusaha, dan
tetap hidup di dalam Tuhan maka dari itu sebelum kita melangkah serahkan semua
kepada Tuhan terlebih dahulu. Dalam bagian yang berikut penulis menuliskan
tentang pernikahan karena daya tarik kejiwaan, dalam hal ini pasangan suami
istri menikah tanpa mengetahui kejiwaan dan pola fikir dari pasangannya
tersebut, ini di karenakan oleh ketertutupan mereka di saat mereka dalam waktu
berpacaran oleh karena itu jadi tidak bisa saling mengerti satu sama lain
karena kanya tahu kebaikan dari pasangannya tanpa tahu keburukan dari
pasangannya tersebut. Berikutnya pernikahan karena daya tarik adat, sangat
banyak sekali terjadi seperti ini saat masa sekarang ini ada banyak penyebabnya
tetapi penulis dalam buku ini menyebutkan ada 3 kemungkinan ini terjadi yaitu
yang pertama karena mereka ingin memelihara hubungan kekeluargaan, dan yang
kedua, untuk menjaga supaya harta pusaka keluarga terjaga dan tidak jatuh ke
tangan orang lain, dan yang ketiga adalah, mereka ingiin mengikat diri kepada
roh-roh nenek moyang mereka yang ada hubungannya dengan keluarga mereka
masing-masing.
Dalam
buku ini penulis memaparkan juga tentang pernikahan karena usaha iblis, ini
merupakan sesuatu hal yang sangat tidak baik dalam kalangan kristen sangat
melanggar hukum Tuhan, disini di paparkan seorang yang tidak dapat memiliki
pasangan namun memilih jalan yang tidak baik dan pergi ke dukun dan mem percantik
diri melalui iblis, tetapi penulis memaparkan dalam buku ini bahwa tidak ada
yang bisa bertahan dengan lama jika bukan karena kehendak Tuhan. Banyak dari
khalangan anak muda jaman sekarang mengguakan cara yang tidak baik ini, karena
mereka berfikir jalan pintas itu di anggap pantas dan itu pasti akan berjalan
dengan baik, tetapi sebaliknya tidak itu pasti akan menjadi sebuah masalah di
masa yang akan datang jika kedua belah pihak jadi menikah maka pernikahannya
tidak akan berjalan dengan baik dan berjalan dengan pertengkaran-pertengkaran
dan pertengkaran, Dan yang berikutnya
buku ini juga menulis tentang pernikahan atas kehendak Tuhan pernikahan ini
terjadi hanya karena kehendah Tuhan. Dimana antara kedua belah pihak sama-sama
mencintai dan mereka menyerahkannya kepada Tuhan dan mereka tetap berserah
kepada Tuhan, saya rasa pernikahan ini pasti akan berjalan dengan baik karena
mereka memulainya dengan Tuhan dan tidak mengandalkan kemampuan mereka bahkan
mereka mengandalkan Tuhan.
Dalam
bab ke dua buku ini memaparkan tentang sepuluh hukum pernikahan bahagia,yang
pertama yaitu jangan marah pada waktu yang bersamaan, dalam buku ini penulis
memngajarkan kepada kita bahwa disaat sepasang suami isteri terpancing amarah
dari yang satu, yang satu lagi harus berdiam diri,dan juga janganlah berteriah
di depan anak-anak karena setiap anak itu pasti trauma karena orang tua mereka
berteriak kencang. Dari kedua belah pihak harus ada salah satu yang harus
mengalah dalam sebuah permasalahan, sebuah keluarga yang baik itu harus saling
tegur menegur datu sama lain dengan kasih. Dan cobalah untuk meninggalkan
masalah-masalah di masa lalu, buku ini juga sangat jelas memaparkan seorang
suami istri tidak boleh melalaikan suami atau istri mereka, Alkitab mengajarkan
kepada kita supaya kita menyelesaikan amarah dan kebencian kita sebelum
matahari terbenam, dan sekali-sekali berikan pujian yang membuat dia terpesona.
Dan selalu bersedia untuk mengakui segala kesalahan kita supaya kita saling
bisa meng introfeksi diri. Buku ini juga sangat tegas mengatakan bahwa siapa
yang paling banyak dalam berbicara dialah salah karena banyak pepatah menatakan
tong kosong nyaring bunyinya, jadi usahakan jangan terlalu banyak dalam
berkata-kata karena terlalu banyak bicara di banding berbuat itu hanya omong
kosong saja dan akan menimbulkan pertengkarang dan masalah bagi sebuah
keluarga.
Pada
bab yang ketiga ada delapan cara membangun rumahtangga bahagia, yang paling
utama adalah dengan cara berdoa kepada Tuhan meminta apun kepada Tuhan. Seperti
kata firman Tuhan. “di dalam kamar yang tertutup itulah saudra, suami-isteri,
atau saudara sebagi orang tua bersama anak-anak dapat mengemukakan hal-hal
negatif yang mengandung perasaan, maka dari situ buku ini mengajarkan kepada
kita supaya kita berdoa kepada Tuhan dan menyerahkan semua pergumulan hidup
kita kepada Tuhan.
kepada
istri dan anak-anak dan mengaku kesalahan peribadi kepada Tuhan, dan yang kedua yaitu saling menghormati kita
sebagai umat Tuhan yang di beri rasa hormat kita harus bisa menhorati pasangan
kita supaya kita bisa hidup dengan rukun di mata sesama dan terutama masyarakat
dan Tuhan, apa yang kamu tabur itu yang kamu tuai dan karena itu lakukanlah
kebaikan supaya mereka hidup di dalam Tuhan, dan selanjutnya kita harus membuat
peraturan yang di seujui satu sama lain baik itu istri,anak-anak dan semuanya, dan
selanjutnya dengan cara menghargai dengan kata-kata,
Berilah
pujian kepada istri maupun anak-anak dengan baik, dan berikan yang terbaik
untuk semuanya, baik itu istri maupun itu anak, seorang istri atau suami harus
bisa melayani istri dan anak-anaknya dengan baik, cobalah untuk menenamkan ras
menghargai kepada isteri atau suami ataupun anak-anak, contohnya jika seorang
anak kita mendapatkan sebuah gelar atau juara cobalah untuk menghargai dia dan
memberikan pujian yang terbaik untuk dia bagaimana caranya supaya dia senang
dna bangga atas apa yang dia peroleh baik juga itu kepada suami atau isteri,
sebagai suami isteri itu harus saling memberi pujian karena pujian dari seorang
isteri atau suami itu adalah sesuatu hal yang sangat berharga di dalam hidup
ini.
Cobalah
berpihak kepada suami atau istri di hadapan anak-anak karena sesuatu yang baik
itu atau pengajaran yang baik itu di mulai dari hal yang kecil. Dan yang
berikutnya dan yang terakhir seorang istri atau suami atau isteri harus bisa
menanaan rasa kasih antara anggota keluarga, dimana dari yang satu pihak harus
hidup di dalam kasih yang tulus, seorang isteri itu harus menanamkan rasa kasih
kepada anak-anaknya begitu pula dengan seorang suami harus mengasihi isterinya
dan anak-anaknya, bagaimana saling mengasihi dan mencintai adalah hal yang
paling indah di dalam sebuah keluarga seperti Tuhan Yesus yang menanamkan kasih
itu kepada kita anak-anak-Nya.
HAL
YANG HARUS SAYA LAKUKAN SETELAH MEMBACA
BUKU INI
Saya merasa di berkati sekali oleh buku
ini karena penulis menuliskan dan sangat mengajar kita tentang menghargai
keluarga kita, karena keluarga yang rukun itu adalah hal yang sangat di
dambakan setiap keluarga, banyak orang yang membuat sesuatu hal yang sangat
tidak masuk akal hanya untuk keutuhan keluarganya.
Saya akan merasa labih berharga lagi di
mata Tuhan dan di mata keluarga, bagaimana dari buku ini saya di ajarkan untuk
menghargai seorang perempuan, dan dari buku ini saya juga di ajarkan supaya
untuk mencari pasangan hidup yang baik itu tidak sembarang tetapi harus
berserah kepada Tuhan dan selalu meminta pertolongan dan selalu meminta Tuhan
ikut campur tangan dalam masalah yang kita hadapi, bagaimana kita harus bisa
memilih bukan karena materi, karena materi itu bisa di cari jika kedua belah
pihak sekata dan sehati, dan juga jangan memandang dari segi kecantikan karena
kecantikan itu membuat manusia itu kehilangan akal dan fikiran, maka dari itu
jangan pernah terpana dengan kecantikan, coba dahulu untuk melihat hatinya dan
bagaimana kehidupannya dan hubunganya dengan Tuhan, setaleh itu tanyakan kepada
Tuhan. Karena hubungan yang di mulai dari Tuhan itu akan berjalan dengan baik
dan berjalan sesuai dengan kasih Tuhan.
Dan juga melalui buku ini saya di ajarkan
tentang bagaimana membangun hubungan yang baik itu, sebagaimana seorang hamba
Tuhan membangun hubungan itu harus penuh dengan kasih Tuhan dan harus penuh
dengan kasih dari Tuhan.
Dan juga dalam buku ini sangat banyak
mengajarkan kepada kita bagaimana menghargai pasangan kita dan bagaimana
mengahrgai anak-anak kita dan bagaimana untuk menciptakan rumah tangga yang
sangat baik, dan hidup di dalam Tuhan, karena sangat banyak sekali orang di
jaman sekarang perceraian dimana-mana karena salah dalam memilih pasangan
hidup, maka dari itu mulai dari awal sesebul melangkah kita harus berdoa minta
pertolongan kepada Tuhan dan minta petunjuk dari Dia.
Sekian yang dapat saya paparkan tentang
buku ini, semoga dapat memberkati kita semua dan saya rindu banyak orang yang
di berkati lagi melalui buku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar