Minggu, 11 Februari 2018

laporan baca ekposisi kitab kejadian


Nama              : Joel Wira Harahap
Jurusan          : II Theologi (Kependetaan)
Nama buku    : Eksposisi Kitab Kejadian
Pengarang      : Steinar Solbakken
Tebal Buku    : 171 Halaman
Dosen             : Ibu Maria hannie

Dalam buku ini ada beberapa pokok pembahasan yang sangat asing untuk saya dan baru untuk saya, dimana di antaranya adalah :

1.      Kumpulan tesk P.L yang terbaik ialah Teks Massoreticum yang di kumpulkan kira-kira tahun 100 sM. Dari situ saya menyimpulkan bahwa dalam kitab P.L ada kitab yang terbaik dalam artian disini lebih baik dari kitab yang lain dan bukan berarti kitab yang lain tidak baik, dan juga penulis dalam buku ini menyebutkan bahwa kita tidak lagi mempunyai kitab-kitab P.L yang asli, dimana yang paing tua itu berasal dari kira-kira tahun 1000 sM, karena itu ada seorang yahudi yang menyalin buku yang sudah tua itu, kemudian gulungan kitab tua tersebut di tanam kembali, sedangkan kitab yang baru itu di sebut kitab suci. Mana dari itu itu penulis dalam buku ini menerangkan bagaimana proses dari Alkitab P.L itu membutuhkan waktu yang sangat lama, dan dalam hal ini juga menekankan tentang Alkitab dalam jaman dahulu itu memang benar-benar ada dan nyata danya bukan berati Alkitab itu tidak bisa di jamin ke asliannya, itu sudah di rencanakan oleh Tuhan untuk berbicara kepada para hamba-hambanya.
2.      Tujuan mitos Enuma Elis ialah untuk memuliakan dewa nasional orang Babel, yaitu dewa marduk, dari pernyataan penulis dalam buku ini menjelaskan bahwa ada dewa orang babel yang di percaya orang-orang dari Babel sebagai pencipta langit dan bumi dan semua yang ada dalam alam semesta ini, dari situ saya menyimpulkan sebelum kedatangan injil ke babel, mereka mempercayai bahwa dewa marduk lah yang menciptakan alam semesta ini dan dewa marduk juga lah yang berkuasa atas alam semesta ini dimana dewa marduk inilah dewa yang mereka percayai sebelum mereka mengenal Tuhan dan injil yang di kirimkan oleh paulus. Begitu pula dimasa sekarang mungkin kepercayan dewa marduk ini adalah masih ada kenapa saya bilang ada karena jika masih ada orang yang menyembah dewa-dewa molok maka itu sama halnya mereka menyembah dewa marduk, begitu pula lah manusia jaman sekarang yang percaya akan hal-hal yang seperti itu yang sering mengganggu fikiran kita, banyak dewa yang ada dalam sejarh bangsa israel tetapi dalam hal ini dewa marduk menurut sejarah yang saya baca, dewa marduk itu adalah seorang dewa yang mereka percayai dan mereka sembah. Pengajarn dewa ini juga sangat berpengaruh untuk kehidupan sekarang ini.
3.      Dalam buku ini juga penulis menyatakan bahwa lima kitab ini yaitu kitab kejadian,Keluaran,Imamat,Bilangan, dan Ulangan, lima kitab ini menjadi dasar untuk seluruh agama yahudi dan agama kristen, dimana kita lihat mulai dari kitab kejadian tentang penciptaan manusia dan aturan pasangan hidupa untuk menusia dimana manusia itu di ciptakan Tuhan berpasangan, dan juga dalam kitab keluaran kita di ajarkan tentang hukum taurat yang tertulis dalam (Keluaran 20).  
Diaman jika kita lihat dari segi aturan ini, dan firman Tuhan ini, ini adalah aturan bagi seorang kristen di jaman sekarang yang di buat menjadi sebuah aturan dalam kehidupan kristen dan gereja. Tetapi karena kasih karunia Allah kepada manusia, Ia mengaruniakan anaknya yang tunggal untuk menebus semua dosa manusia dan kristus pula lah yang menjadi penggenapan dari hukum taurat itu, maka dari itu Tuhan Yesus datang ke dunia ini adalah sebagai penggenapan dari hukum taurat itu. Kitab keluaran membentangkan dasar bagi tema Alkitab mengenai hadiran Allah kitab mengenai hadirat Ilahi dengan manifestasi Allah di dalam panggilan kepada Musa di semak belukar. Dan di dalam kitab ini juga banyak sekali pengajaran yang sangat minim untuk khalayak orang banyak.
Dari situ juga kita bisa melihat sangat banyak aturan-aturan yang ada dalam kitab ini di ajarakn kembali oleh Tuhan Yesus sebagai penggenap dari kitab pentateukh ini, dari situ kita bisa menyimpulkan bahwa Tuhan Yesus mengajari kita tentang peraturan peribadahan orang yahudi dan peraturan-peraturan yang di firmannkan oleh Tuhan untuk manusia jaman sekarng.

4.      Dalam buku ini juga penulis menuliskan tentang “kebanyakan dari pentateukh yang kita lihat dalam PL sekarang di tulis dalam jangka waktu yang agak panjang oleh beberapa orang. Saya sangat di berkati sekali dengan pernyataan ini, karena pernyataan ini telah menjawab pertanyaan yang terselip di pikiran saya selama ini dimana disitu di katakan kebanyakan dari pentateukh yang kita lihat dalam PL sekarang di tulis dalam jangka waktu yang agak panjang, dari situ kita menyimpulakan bahwa kitap pentateukh mempunyai kurun waktu penulisan yang cukup lama di banding semua kitab-kitab yang lain, dan dari sini juga menuliskan kata agak lama, yang itu berarti tidak terlalu lama dan mempunyai batasan waktu, dan jika kita lihat juga kembali pada kalimat yang kedua yaitu oleh beberapa orang, dari situ kita bisa menyimpulkan bahwa kitab ini di tulis lebih dari satu orang, dimana jelas kita ketahui dalam kitab ini banyak penafsir mengatakan bahwa penulis dari pentateukh adalah Musa sendiri,
Tetapi ada juga buku yang saya baca yaitu buku penafsiran, yang menyatakan bahwa kitab pentateukh tidak semua di tulis oleh musa tetapi hasil fikiran oleh musa, kitab ini di Tulis oleh beberapa orang yang melihat dengan jelas dan bersama-sama dengan Musa, menurut saya itu ada benarnya juga jika kita lihat dari Ulangan 34 pada ayatnya yang ke enam, disitu menuliskan dengan jelas bahwa Musa menguburkan dirinya, dan bagaimana dia bisa menuliskan cerita tentang kematiannya jika bukan orang lain yang menuliskannya. Dan juga jika kita lihat dari cara penulisan dari kitab pentateukh mulai dari kitab kejadian sampai ke kitab Ulangan jangat banyak perbedaan cara penyampaiaan kalimat dan cara penulisannya juag jelas-jelas berbeda.

5.      Dalam buku ini penulisa juga menjelaskan tentang pemahaman tentang kitab dan sangkut paut antara kitab PB dan PL, seperti yang di Tuliskan dalam buku ini mengatakan bahwa jika kita ingin mempelajari dan ingin mengerti inti dari kitab PB, kita harus mempelajari latar belakang sejarah keselamatan, yaitu PL, baik secara umum maupun menurut kitab-kita yang khusus, dari situ saya bisa menyimpulkan kika jita ingin bisa memehami kitab PB kita harus menegrti juga latar belakang dari di tulisnya kitab itu.
Jika kita ingin mengerti dan memehami misalnya dari kitab-kitab dalam perjanjian baru, kita harus bisa dan harus terlebih dahulu mempelajari kitab-kitab perjanjian lama, seperti kitab-kitab wahyu sangat banyak sekali ayat-ayat yang di kutip dari kitab PL terutama kita kitab pentateukh, bagaimana mungkin bisa sebuah kitab ada tanpa ada landasan yang menjadi pedoman bagi paulus, dan jika kita lihat juga, dalam kitab PB siapa penulisnya yang paling banyak adalah paulus, kita bisa melihat dari latar belakarng paulus, yang adalah seorang yang giat dalam berlajar taurat-taurat Tuhan.

6.      Saya juga sangat di berkati oleh penulis dari buku ini melalui peafsirannya dalam ayat yang ke 26-31 dimana penulis menafsirkan tentang kate kita, dalam ayat yang ke 26 penulis menuliskan berbagi penafsiran kata ini dari berbagai sumber, dimana penafsir yang pertama menuliskan bahwa itu adalah Allah tritunggal yang berfirman karena anak Allah sudah ambil bagian dalam penciptaan, memang pendapat ini ada benarnya tetapi jika memang begitu kecil kemungkinannya pada waktu kitab kejadian di tulis.
Kemudian penafsir yang kedua penafsir memaparkan bahwa kata kita adalah pengucapan jamak, yang merupakan kehormatan untuk memberi pengertian bahwa Allah bukan manusia, menurut saya ini ada benarnya tetapi dalam kalimat terakhir dia mengatakan bahwa Allah itu bukan manusia, dan menurut saya it kurang kebenaranya karena menurut pendapat saya Allah itu adalah 100% manusia dan 100% Allah, dan pada pendapat yang ketiga menyatakan bahwa Allah mengambil keputusan untuk menciptakan manusia bersama-sama dengan malaikat-malaikat tetapi malaikat Ialah Allah sendiri, dari situ saya menyimpulkan menurut saya pendapat itu adalah pendapat yang salah karena dari dua kalimat yang dia paparkan sangat bertentangan dengan Alkitab, karena disitu dia memaparkan bahwa malaikat itu adalah Allah, itu sangat tidak logis karena dalam Alkitab menuliskan bahwa malaikat itu adalah ciptaan Allah sendiri, dan juga malaikat itu tidak sama seperti Allah karena malaikat itu adalah suruhan dari Allah, dan juga dalam kalimat yang kedua dia memaparkan bahwa Allah menciptakan bumu bersama-sama dengan malaikat, menurut saya itu tidak logis juga karena dalam Alkitab menuliskan pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi, dan tidak ada kata-kata bersama mailaikat-malaikat.

7.      Saya juga sangat di berkati melalui tafsiran yang di tulisakan oleh penulis dimana beliau menafsirkan tentang kejadian pasalnya yang ke 6:1-4, disitu menjelaskan tentang pengertian dan penjelasan tentang siapa yang di sebutkan dengan anak-anak Allah, itu menjadi sebuah pertanyaan yang sangat mempengaruhi fikiran kita karena jika kita mengatakan bahwa itu adalah malaikat maka kenapa mereka menikah, tidak mungkin malaikat menikah karena yang saya tahu itu malaikat tidak memiliki jenis kelamin.
Penafsir pertama menjelaskan bahwa anak-anak Allah itu adalah mailaikat. Yang kawin dengan manusia biasa, dari situ penafsir menyaksikan tentang bagaimana penulis memakai sisa-sisa mitos yang memperlihatkan tentang betapa besarnya dosa para umat manusia, manurut saya pendapat ini kurang kebenarannya karena menurut saya malaikat itu tidak menikah dan malaikat itu selalu melayani Tuhan dan tdak melawan kehendak Tuhan.
Dan penafsir yang kedua memaparkan bahwa anak-anak Allah itu ialah set yang takut akan Tuhan dan anak-anak perempuan itu adalah manusia keturunan kain. Menurut saya ini kurang benar karena mengapa anak-anak Allah tidak di hukum karena sebenarnya mereka yang berbuat dosa.
Dan pernafsir yang ketiga mengatakan bahwa dala tafsiran oyang yahudi (Talmud) mereka berpendapat bahwa anak-anak Allah ialah anak-anak orang besar, yaitu hakim-hakim orang-orang kaya dan anak-anak perempuan itu adalah manusia biasa, dari semua penafsiran itu saya mengambil kesimpulam bahwa yang di sebut anak-anak Allah itu ialah siapa orang-orang benar yang mengenal Tuhan dengan sungguh-sunggu dan anak-anak perempuan itu ialah orang yang belum mengenal Tuhan dengan sungguh-sungguh. Dan mereka yang hidup di dalam Tuhan pasti akan di ampuni jikalai mereka melakukan kesalahan asal mereka hidup dengan pengampunan dan memnta pengampunan dari Tuhan.

8.      Saya juga sangat di berkati oleh penulis melalui Tulisannya di bagain ke 2 pada pembahasan fasal ke 16 tentang cerita hagar yang mepunyai anak, yaitu dia sedang mengandung ismael dan karena dia mengandung ia menjadi sombong dan membuat hari sarai tidak menentu dan menindasnya sehingga hagar tidak tahan oleh sarai dan ia melakiran diri dai hadapan sarai maupun Abram.
Dan pada saat itu juga disaat hagar melarikan diri dari kehidupannya, malaikat Tuhan Turun kepeda hagar dan memerintahkan hagar untuk kembalik kepada Abram, dan di padang gurun malaikat Tuhan berbicara kepadanya demikian, yang pertama, hagar harus kembali kepada sarai yang masih berhak berkuasa atasnya sebagai majikannya,
Yang kedua, hagar akan melahirkan anak laki-laki yang harus di beri nama Ismael, yang artinya Tuhan mendengar tentang penindasan terhadapnya, saya mendapat pengetahuan baru melalui arti nama Ismael ini yaitu arti dari nama ismael itu adalh Tuhan mendengar tentang penindasan terhadapnya.
Dan yang ke tiga yaitu ismael di nubuatkan akan menjadi bapa umat yang lain, dan keturunannnya akan menjadi  banyak. Itu tandanya ia di berkati oleh Tuhan. Tetepi mereka bukan ahli waris dari negeri kanaa.
9.      Selanjutnya juga saya sangat di berkati oleh penafsiran penulis melalui pernyataanya dari kallimat pada halaman nya yang ke 8, dimanan menyatakan disitu bahwa seperti sudah di ketahui sudah di sebutkan bahwa teks pentatheukh di bagi-bagi sesuai dengan pemakaian nama Allah – Jahwe atau Elohim.
Kaimat ini merupakan sebuah pengetahuan baru bagi saya dimana dalam hal ini penulis memaparkan bahwa penulisan pentatheukh di bagi berdasarkan pemakiaan nama Allah dalam hal itu.
Itu artinya di dalam kitab PL sangat banyak pembedaan dari kata Jahwe atau Elohim, saya belum mengetahui kapa dia di gunakan dalam bentuh Yahwe dan kapan juga di gunakan dalam bentuk Elohim. Mungkin saja itu hanya penggunaan kata saja pada ejaan jaman dahulu karena pada jaman perjanjian lama, manurut buku yang saya baca bahwa pada jaman PL untuk menyebutkan nama Tuhan Itu tidak boleh sembarangan menyebutkannya, dan juga tidak boleh menuliskannya dengan sembaarngan hanya para ahli-ahli taurat lah yang boleh menyebutkannya itupun harus mempunyai waktu-waktu tertentu.
Dalam hal ini saya memang belum mengetahui kebenaran tentang hal itu karen sekarang kita sudah di benarkan dan hubungan antara manusia dengan Elohim ataupun Yahwe ( YHWH ) sudah di pulihkan oleh Tuhan yesus melalui penebusannnya di kayu salib. Dia yang rela mati untuk menebus dosa-dosa kita.

10.  Dan yang terakhir pengetahuan yang abru yang saya dapatkan dari buku ini adalah, pengetahuan dimana dalam buku ini menafsirkan beberapa suku-suku dimana suku-suku nya itu adalah anak-anak dari Yakub. Dalam hal itu anak-anak dari Yakub yang di berkati Tuhan membentuk beberapa suku yang sangat besar dan tidak akan terkalahkan oleh suku manapun juga, seperti suku benyamin dan suku Zebulon, yang dan Yusuf yang pertahannan perangnya sangat baik dan tidak ada yang bisa menandinginya.
Seperti itulah kita pada jaman sekarang ini kita dari suku mana apakah suku ruben-atau suku Yusuf atau suku asyer, menurut saya itu semua tidak memandang suku, suku hanyalah perbedaaan ras dan bahasa, tetapi kita adalah satu di dalam Tuhan Yesus, seperti semua anak-anak dari yakub yang ia berkati, mereka semua satu Di dalam Tuhan dan mereka menghidupi Tuhan di dalam diri mereka dan mereka pasti akan hidup di dalam Tuhan dan pastinya mereka pasti akan melanjutkan kebaikan yakub dan iman yang di berikan oleh yakub, dan inti kedua dari perikop itu adalah Yakub yang dulunya adalah seorang penipu yang menipu pamannya sudah di berkati Tuhan dan sudah di pulihkan oleh Tuhan dan dari situ kita belajar sebesar apapun kesalahan kita jika kita mengaku dosa kepada Tuhan pasti Tuhan akan memberi pengampunan kepada kita dan Tuhan pasti akan memulihkan Hidup kita.
Sekian yang dapat saya jabarkan tentang hal baru yang dapat saya ambil dari buku eksposisi kejadia ini. Tuhan Yesus memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar