Minggu, 11 Februari 2018

laporan baca ekposisi injil sinoptik


TUGAS

LAPORAN BACAAN


                        JUDUL BUKU             : EKSPOSISI INJIL SINOPTIK
                        PENGARANG    : Pdt. Dr. Marulak Pasaribu


                        MATA KULIAH     : EKSPOSISI INJIL SINOPTIK
                        PENGAMPU            : Hotman P Simanjuntak, M. Th

OLEH

                           NAMA         : JOEL WIRA HARAHAP
NIM            :    15 2526



INSTITUD INJIL INDONESIA
FAKULTAS THEOLOGIA KEPENDETAAN
BATU,     April 2017
1.      Pendahuluan
Sejak kitab injil di tulis sangat banyak pengenalan akan injil yang menyebar ke seluruh penjuru dunia dimana hampir dari setengah orang di muka bumi ini sudah mendengar injil, dan melalui itu orang bisa mengerti dan mengenal secara jelas siapa itu Yesus dan bagaimana ke Allah-han daripada Yesus itu sendiri, tetapi di bali semua ke suksesan itu banyak para ahli-ahli yang pintar dalam hal menafsirkan kitab-kitab. Mereka menafsirkan injil ini ada yang benar dan ada pula yang membuat pola fikir orang itu menjadi kacau karena komentar-komentar dan statement dari para ahli theolog yang memecah belah injil menjadi suatu ajaran yag liberah, tidak sedikit dari mereka yang menjelaskan bahwa injil itu adalah 100 % firman Allah, dan juga tidak sedikit dari mereka yang mefasirkan injil ini menjadi sebuah pemikiran yang mengarah kepada dunia kebebasan tanpa adanya keadilan.
2.  Arti, isi, asal –usul dan keabsahan berita Injil
Yang pertama kita menbahas tentang kata Injil dimana kata ini dalam bahasa Arab yang berarti kitab yang di berikan atau kitab yang di ilhamkan oleh Allah melalui Yesus kristus yang di berikan Allah secara langsung kepada Yesus Kristus, yang kemudian di tuliskan dalam bentuk-bentuk kitab dan kata injil berasal dari kata benda  euaggelion (euanggelion)  yang secara umum artinya adalah kabar baik ataupun berita baik. Kemudia yang menjadi pertanyaan banyak orang yang sudah mendengar kata injil itu tetapi tidak mengertinya dan tidak tahu apa isinya, injil itu berisikan tentang biografi Yesus mulai dari kelahiranya sampai kepada akhir hidupnya, dan juga injil banyak menulis tentang pelayanan Yesus semasa Dia di bumi dan bagaimana perbuatan Allah melalui perbuatanya yang secara jelas menggambarkannya, dan juga melalui pelayanannya, Injil ini juga sangat banyak menuliskan tentang penderitaan Yesus dan mujiat-mujizat yang di nuat olehnya pada masa-masa pelayanan-Nya. Kemudian hal yang peling sering kita temui dalam perbincangan masyarakat umum adalah suatu pertanyaan yang mungkin sedikit dari para hamba Tuhan yang mengetahuinya, yaitu bagai mana asal usul kitab injil itu. Dalam kitab markus pada pasalnya yang pertama dari ayat peratama menuliskan bahwa “ inilah permulaan injil Yesus Kristus, Anak Allah, kata permulaan ini jika kita tanggapi lagi mempunyai arti penting yang artinya Injil di proklamasikan Markus asalah berasal dari Yesus atau injil Yesus Kristus. Itulah sebabnya seluruh isi dari kitab Markus berfokus kepada pemberitaan tentang Yesus, Anak Allah. Bebeda dengan Matius karena dia adalah murid Tuhan Yesus yang sangat dekat dengan Yesus dan bersama-sama dengan Yesus selama tiga setengah Tahun sebagai saksi mata sudah pasti asal usul berita kitab matius ini hanya berasal dari Yesus sendiri. Dan lukas tidak seperti matius dia menulis kitab ini berdasarka apa yang di dengarkanya melalui kesaksian para muris-murid Yesus sama seperti markus, dia juga bergaul sanga dekat dengan murid-murid Yesus dari situlah dia menerima informasi tentang pengajaran dan perbuatan-perbuatan Yesus selama di dunia ini dan juga asalh mula kitab lukas ini berasal dari kumpula kisah-kisah selekitf para rasul.
Dan pertanyaan yang kedua yang sering kita temui di masyarakat banyak bagaimana kita mempercayai keabsahan dari injil itu. Dalam injil sinoptik di laporkan bahwa bagaimana Yesus mengajarkan para murid-muridnya bahwa Yesus datang bukan untuk meniadakan hukum taurat tetapi untuk penggenapan hukum taurat tersebut, penulis injil sinoptik sendiri meneguhkan keabsahan berita Injil berdasarkan kesaksian PL dan perkataan Yesus, dan para penulis melihat apa yang terjadi dalam hidup dan pelayanan Yesus sinkron dengan berita PL, dan kedatangan Yesus juga adalah puncak penggenapan dari PL. Dan juga bisa kita lihat melalui saksi mata bagaimana murid-murid Yesus telah bersama-sama dengan dia selama tiga setengah tahun, mereka melihat semua perbuatan dan pelayanan Yesus mereka di ajar oleh Yesus supaya mereka bisa menceritakan berita-berita itu kepada orang bahkan menuliskanya seperti Matius. Kemudian melalui tradisi lisan melalui tradisi lisan yang di sampaikan turun termurun melaui murid-murid Yesus sendiri kepada orang lain, dan dapat di simpulkan bahwa isi injil sinoptik adalah Allah sendiri Dia adalah Allah yang berfirman melalui para nabi dan yang memilih para penulis untuk menuliskannya dalam PL dan juga dalam PB supaya firman itu sampai kepada generasi-generasi berikutnya.

3.  Injil Sinoptik
Banyak sekali orang-orang bertanya apa itu injil sinopti, dan mengapa hanya matius, markus, Lukas yang di sebut dengan injil sinoptik, nah buku ini menjawab semua pertanyaan itu, dan untuk menjadwab pertanyaan itu kita perlu mengetahu apa itu “Sinoptisis. Yang berasal dari kata Yunani yaitu syn dan opsis dan optic.  Yang artinya bersama sedangkan opsisi atau optic artinya melihat. Yang secara hurufiah di artikan sebagai melihat secara bersama atau melihat dari cara pandang yang sama.
Matius di tempatkan dalam begian pertama bukan karena ia di tulis lebih dahulu dari Injil lain melainkan dalam garis penggenapan perkembangan Injil sesuai dengan amanat Yesus Kristus. Starting poin untuk memahami hakikat ayat kis. 1:8 tentang penulis kitab injil kita harus berangkat dari ayat tersebut yaitu: menjadi saksi Yesusalem, Yudea, samaria dan ujung-ujung bumi. Jemaat mula-mula menempatkan susunan Injil bimbingan Roh Kudus dan dalam kerangka penggenapan amanat kisah para Rasul 1:8.
Ada beberapa perbedaan dari ketiga injil sinoptik ini dengan injil Yohanes, ada beberapa catatan mengenai perbedaan antara injil sinoptik dengan injil Yohannes adalah di lihat dari perbedaan materi, materi Injil Sinoptik banyak berbeda dengan Injil Sinoptik dengan Injil Yohannes, dalam Injil sinoprik terdapat banyak perumpamaan sementara dalam Injil Yohanes tidak terdapat pengajaran-pengajaran yang berupa perumpamaan-perumpamaan. Yang kedua bila di lihat dari perbedaan penekanan, Injil Sinoptik lebih banyak menekankan cerita seperti kelahiran Yesus, Babtisan, Trasnfigurasi, percakapan Yesus di bukit Zaitun, dan lain-lain. Sementara Injil Yohanes kurang memberi perhatian terhadap peristiwa-pertistiwa penting seperti itu.
Kemudian jika kita lihat dari perbedaan Geografis, ada perbedaan dalam pelayanan Yesus. Letak geografis pelayanan Yesus yang di beritakan dalam Yohanes berbeda dengan Injil Sinoptik. Dan yang terakhir perbedaan stuktur dalam injil sinoptik Yesus mengungkapkan perkataan-perkataan singkat, jika dalam Injil Sinoptik terdapat pengajaran-pengajaran yang panjang seperti khotbah di bukit ( Mat. 5-7 ) dan perumpamaan-perumpamaan, maka dalam injil Yohanes terdapat kumpulan pelajaran.
Ad berapa asumsi dasar yang sangat mencasar yang perlu di pahami jika kita hendak membaca injil sinoptik yaitu dengan menerima PL dan PB sebagi satu kesatuan kemudian harus mengakui bahwa Alkitab itu berlaku sepanjang masa dan juga Alkitab adalah firman Allah dan 100 % Firman Allah, harus membaca sebanyak mungkin terjemahan Alkitab, baik itu terjemahan Interlinier, terjemahan formal atau harafiah, terjemahan dinamis atau fungsional. Kemudian harus mengetahui latar belakang dan alamat penulisan Injil, dan juga harus mengetahui tujuan penulisan injil, dan yang terakhir mengakui bahwa Alkitab di tulis untuk semua orang.
Dalam bab berikutnya buku ini membaha tentang eksposisis injil sinoptik, istilah eksposisi berasal dari kata benda dalam bahasa ingris yaitu kata “ Exposition” artinya ‘pembentangan’ arti suatu tulisan. Kenapa kita harus mengetahui eksposisi injil Sinoptik ada beberapa alasan yaitu karena adanya perbedaan waktu antara penulisan Injil Sinoptik dengan para pembaca pada masa kini. Kedua setiap teks yang ada dalam Injil sinoptik ini adalah produk historis yang di tulis dalam kurun waktu, situasi tertentu, dan terjadi pada masa lampau. Ketiga karena adanya perbedaan budaya dan filosofi di antara panulis dan penerima Injil Sinoptik dengan para pembaca pada masa kini. Keempat karena adanya perbedaan bahasa penulisan Injil Sinoptik dengan bahasa yang di mengerti si pembaca masa kini. Kelima melalaikan ekposisi itu berarti melalaikan Alkitab. Injil sinoptik adalah firman Allah yang di sampaikan dalam bahasa manusia lalu kemudian di tulis dalam bentuk kitab, maka ada atiga macam patokan yang harus di terapkan dalam mengeksposisi Injil Sinoptik.
Dalam menafsirkan injil seorang penafsir mempunyai kualifikasi seperti, mengandalkan Roh Kudus, sudah lahir baru, disiplin Pribadi, Mempunyai komitmen kepada Tuhan, membaca Injil Sinoptik di sertai Doa, sikap Kritis dan Ibadah, dan yang paling utama adalah mengerti hubungan PL dan PB. Dan ada beberapa langkah-langkah eksposisi yaitu dengan menyelidiki bahasa yang di pakai, mengenal ke susasteraan(gendre) yang di baca, mempelajari latar belakang budaya, sosial dan sejarag penulisan Kitab, mempelajari konteks nats yang hendak di tafsir, mengeksposisikian teks, menemukan arti kata dengan cermat, dan yang terakhir mengaplikasikan teks. Ada beberapa masalah dalam penafsiran injil Sinoptik yaitu dengan beberapa teori seperti teori dua sumber, teori ini sulit untuk bisa di terima karena teori ini mengabaikan matius sebagai saksi mata dari semua peristiwa yang di laporkannya, dan juga teroi ini juga tidak mendapat dukungan dari gereja, yang kedua ada yang di sebut dengan teori sumber Matius, teroi empat sumber, teori para saksi mata.
Penulis dalam buku ini menuliskan tentang metode penafsiran Alkitab seperti metode peafsiran para Rabbi zaman Tuhan Yesus, sebagai mana untuk memahami Injil Sinoptik maka perlu memahami bagaimana metode penafsiran para nabi pada zaman Tuhan Yesus. Ada lima cara penafsiran Alkitab di kalangan orang Yahudi pada zaman Tuhan Yesus seperti Exegese targum, penafsiran midrash, ezegese pesher, exsegese typology, exsegese Alegoris. Dan ada beberapa metode penafsiran seperti penafsiran Arti kiasan, penafsiran metafora dan tamsil.
Dalam pendekatan kritik Alkitab ada beberapa kritik seperti kritik teks yang mempunyai sasaran untuk mengembalikan teks ke bentuk kanoniknya yang orisinil dengan cara mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, kemudian ada kritik sumber yang bertujuan menetapkan bagian-bagian yang mana dari tujuan suatu kitab tertentu berhubungan dengan setia sumber hipotendinya dan kemudian menganalisa setiap sumber, kritik bentuk sastra yang bertujuan menetapkan sejarah lisan dari berbagai teks. Kritik redaksi yang menggali logika dan motifasi dari penulis atau mengenali redaktur dari bentuk teks akhir. Kritik sejarah yang menyusun kembali kejadian-kejadian yang berada di balik kisah-kidah di Alkitab. Kritik retorik yang adalah kesatuan bentuk dan isi. Analisis Struktur yang pada sifat sastra dan bagian penting dari teks untuk menympulkan artinya.
Dalam buku ini penulisa juga menuliskan bagaimana penggunaan perjanjian lama dalam sinoptik, itu adalah suatu hal yang mengagumkan karena terdapat beraneka ragan cara pengutipan Pl dalam Injil Sinoptik. Kesimpulannya sebagimana kita lihat bahwa penggunaan PL dalam injil sinoptik mempunyai berbagai elemen dan sangat kompleks.
Kehidupan Yesus yang adalah Firman, oknum kedua dari trinitas, datang ke adalam dunia untuk membawa damai tidak mendapat respon positif dari umat manusia. Banyak sekali pelecehan terhadap Yesus bukan hanya terjadi di kalangan para teolog dan lawan-lawan yang menolak Yesus, melainkan juga merembes ke segala bidang termasuk dalam bidang perfelman, sastra dan media elektronik lainnya.
Dalam garis kedaulatan Allah, jemaat mula-mula menempatkan Injil Matius dalam urutan yang pertama kitab-kitab perjanjian baru, dan dalam Injil Matius ini hanya di peroleh sedikit sumber tentang siapa penulisnya tetapi dari latar belakang kitab ini di temukan bahwa Matius sendirilah yang menulis Injil Matius ini,  Injil ini di tulis antara tahun 50-65 AD, dan dalam kitab ini di jelaskan bahwa Yesus sebagai raja , Mesias , Anak Allah, dan dapat di simpulkan kitab ini menjelaskan bahwa Yesus sebagai orang Yahudi, Injil ini di tulis dan di alamatkan kepada orang-orang Yahudi yang telah menjadi percaya kepada Yesus. Hal itu berarti bahwa Injil Matius hanya berlaku pada masa itu, melainkan terus menerus berbicara dari generasi ke generasi.
Kemudian Injil Markus, markus merupaka kitab Injil yang isinya paling pendek dari semua Injil, Yohanes Markus adalah penulis dari Injil ini, Markus memperoleh Injilnya dari hubungan dengan petrus, ia menulisnya di Roma untuk orang romawi yang percaya, sekitar tahun 50-60 M, mungkin ini Injil yang pertama-tama di Tulis. Tujuan dai kitab ini adalah memperkut dasar iman pada orang percaya di Roma, dan jikalau di perlukan mendorong mereka untuk dengan setia menderita demi Injil. Dan tujuan dari kitab ini adalah unutk memperkenalkan Yesus sebagi putera Allah dan Mesias, hamba yang menderita.
Kemudian kitab lukas dalam buku ini penulis juga menerangkan bahwa lukas adalah satu-satunya penulis Alkitab yang berasal dari kelahiran asal kafir, jabatannya sebagai tabib. Injil ini di tulis untuk memberi penggambaran yang ruut dan teratur tentang kehidupan kristus seperti yang di lihat oleh para saksi mata. Injl ini di tujukan kepada orang Kristen Yahudi di Roma.
Dalam permulaan Injil Matius dan lukas terdapat dalam masing-masing dua pasal yang di tulis untuk emmberi informasi tentang asal-usul Yesus, yaitu berita kelahiran dan silsilah Yesus ( Mat 1-2; Luk. 1-3) sedankan dalam markus tidak menemukan berita ini.  Teks mengenai berita kelahiran Yesus dalam Matius dan lukas memang tidak paralel, namun jika di lihat dari urutan waktu maka keduanya mempunyai waktu yang berkesinambungan. Perlu kita ketahui bahwa mulai dari pasal 4:12-18-35 dalam Injil Matius, semua peristiwa yang di catat adalah pertitiwa yang di catat adalah peristiwa di Galilea.
Sangat banyak sekali mujizat yang terjadi dalam Injil ini yang di perbuat oleh Yesu dalam pelayanannya, dan perlu kita ketahui mujizat adalah peristiwa bersejarag atau suatu fenomena yang terjadi di luar hukum alam. Dan mujizat ini langsung di buat oleh Allah melalui para muridnya semua mempunyai tujuan  da pada umumnya semua mujizat yang di laporkan dalam Alkitan pada dasarnya mengungkapkan kemuliaan Allah. Buku ini juga menuliskan tentang perumpamaan Yesus dimana diliahat dari betuk perumpamaannya ada beberapa jenis perumpamaan seperti perumpamaan-perumpamaan berupa kisah nyata, perumpamaan-perumpamaan berupa cerita atau analogi, dan yang terakhir adalah ilustrasi, dimana perumpamaan ini bertujuan pada umumnya di berikan untuk menyatakan dan menjelaskan tentang kerajaan Allah. Dalam Injil Sinoptik ini ada beberapa cara untuk menafsirkan perumpamaannya seperti mempelajadi lebih dahulu konteks dan latar belakang teks, dan kemudian menafsirkan arti perumpamaan, kemudian mencari bagaimana penulis Injil mengerti perumpamaan, dan yang terakhir mencari arti perumpamaan untuk masa kini apa implikasi perumpamaan itu untuk kehidupan jemaat pada masa kini.
Pertanyaan yang sering muncul dan membingungkan banyak orang adalah apakah Yesus yang adalah Allah mengalami kematian, jika Ia adalah Allah apakah Allah apakah Allah mati?. Kemanakah Roh Yesus ketika Tubuhnya di kuburkan?, banyak jawaban yang salah terhadap pertanyaan ini yang menatakan bahwa ketika Yesus di salib hanya kemanusiaan-Nya persepsi bahwa Roh Yesus pergi ke neraka ketika Tubuh Yesus berada di kuburan. Jawaban semacam ini tidak Alkitabiahh dan mengakhiri Injil dengan melaporkan pelayanan Yesus di Galilea yaitu dengan pemberian Amanat Agung.
Dalam naskah terjemahan Wescott dan hrt bagian terakhir masih di temukan dalam terjemahan modern seperti NASV,NIV,NKJV dengan anggapan bahwa ayat-ayat ini tidak orisinil, pemahaman seperti ini sangat membahayakan sebab sekalipun teks ini tidak di temukan dalam dua naskah Yunani yaang tertua, namun ayat ini muncul dalam berbagai amanat Yunani kuno Lainnya.
Kesimpulan dari buku ini menyatakan bahwa ketiga Injil Sinoptik( Matius, Markus, dan Lukas) di catat dengan satu tujuan utama yaitu untuk memperkenalkan Yesus kepada para pembacanya melalui sebuah kitab tentang hidup dan pelayanan Yesus. Eksposisi Injil Sinoptik sangat penting karena Injil Sinoptik di tulis dalam konteks sejarah dan budaya para penulis dan pembaca yaitu untuk menjawab kebutuhan Jemaat pada waktu itu tentang siapa dan apa yang harus di percaya. Dan munculnya tulisan-tulisan kitab Injil dalah untuk menjawab kebutuhan jemaat pada waktu itu. Dan injil ini di tulis agar setiap para pembaca semakin mengena Yesus, mengerti kehendak Allah dalam kehidupannya dan semakin mengasihi Yesus dalam kehidupanya.
Saya sangat di berkati sekali dengan adanya buku ini, karena buku ini bisa melatih kita bagaimana kita berfikir lebih dalam lagi tentang Yesus dan keidupannya melalui penjabaran ke tiga injil, dan buku ini sangat cocok sekali di baca oleh mahasiswa-mahasiswa teologi, karena buku ini sangat singkat dan sangat jelas dalam menerangkan tentang bagaimana injil sinoptik itu dan memiliki kepustakaan yang baik.
Memang jika kita lihat dalam dunia sekuler jaman ini sanagt banyak orang-orang bahkan para hamba Tuhan yang hanya mengandalkan pikirannya untuk menafsirkan firman Tuhan, tetapi melalui buku ini di jelaskan bagaimana mulai dari problem yang ada dari teori-teori para ahli reformator yang menafsirkan Injil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar