TUGAS
LAPORAN BACAAN
JUDUL
BUKU : EKSPOSISI
INJIL SINOPTIK
PENGARANG : Pdt. Dr. Marulak Pasaribu
MATA
KULIAH : EKSPOSISI INJIL SINOPTIK
PENGAMPU
:
Hotman P Simanjuntak, M. Th
OLEH
NAMA : JOEL WIRA HARAHAP
NIM :
15 2526
INSTITUD INJIL INDONESIA
FAKULTAS THEOLOGIA KEPENDETAAN
BATU, April 2017
1.
Pendahuluan
Sejak kitab injil di tulis
sangat banyak pengenalan akan injil yang menyebar ke seluruh penjuru dunia
dimana hampir dari setengah orang di muka bumi ini sudah mendengar injil, dan
melalui itu orang bisa mengerti dan mengenal secara jelas siapa itu Yesus dan
bagaimana ke Allah-han daripada Yesus itu sendiri, tetapi di bali semua ke
suksesan itu banyak para ahli-ahli yang pintar dalam hal menafsirkan
kitab-kitab. Mereka menafsirkan injil ini ada yang benar dan ada pula yang
membuat pola fikir orang itu menjadi kacau karena komentar-komentar dan
statement dari para ahli theolog yang memecah belah injil menjadi suatu ajaran
yag liberah, tidak sedikit dari mereka yang menjelaskan bahwa injil itu adalah
100 % firman Allah, dan juga tidak sedikit dari mereka yang mefasirkan injil
ini menjadi sebuah pemikiran yang mengarah kepada dunia kebebasan tanpa adanya
keadilan.
2.
Arti, isi, asal –usul dan keabsahan berita Injil
Yang pertama kita menbahas tentang kata
Injil dimana kata ini dalam bahasa Arab yang berarti kitab yang di berikan atau
kitab yang di ilhamkan oleh Allah melalui Yesus kristus yang di berikan Allah
secara langsung kepada Yesus Kristus, yang kemudian di tuliskan dalam
bentuk-bentuk kitab dan kata injil berasal dari kata benda euaggelion (euanggelion) yang secara umum artinya adalah kabar baik
ataupun berita baik. Kemudia yang menjadi pertanyaan banyak orang yang sudah
mendengar kata injil itu tetapi tidak mengertinya dan tidak tahu apa isinya,
injil itu berisikan tentang biografi Yesus mulai dari kelahiranya sampai kepada
akhir hidupnya, dan juga injil banyak menulis tentang pelayanan Yesus semasa
Dia di bumi dan bagaimana perbuatan Allah melalui perbuatanya yang secara jelas
menggambarkannya, dan juga melalui pelayanannya, Injil ini juga sangat banyak menuliskan
tentang penderitaan Yesus dan mujiat-mujizat yang di nuat olehnya pada
masa-masa pelayanan-Nya. Kemudian hal yang peling sering kita temui dalam
perbincangan masyarakat umum adalah suatu pertanyaan yang mungkin sedikit dari
para hamba Tuhan yang mengetahuinya, yaitu bagai mana asal usul kitab injil
itu. Dalam kitab markus pada pasalnya yang pertama dari ayat peratama
menuliskan bahwa “ inilah permulaan injil Yesus Kristus, Anak Allah, kata
permulaan ini jika kita tanggapi lagi mempunyai arti penting yang artinya Injil
di proklamasikan Markus asalah berasal dari Yesus atau injil Yesus Kristus.
Itulah sebabnya seluruh isi dari kitab Markus berfokus kepada pemberitaan
tentang Yesus, Anak Allah. Bebeda dengan Matius karena dia adalah murid Tuhan
Yesus yang sangat dekat dengan Yesus dan bersama-sama dengan Yesus selama tiga
setengah Tahun sebagai saksi mata sudah pasti asal usul berita kitab matius ini
hanya berasal dari Yesus sendiri. Dan lukas tidak seperti matius dia menulis
kitab ini berdasarka apa yang di dengarkanya melalui kesaksian para muris-murid
Yesus sama seperti markus, dia juga bergaul sanga dekat dengan murid-murid
Yesus dari situlah dia menerima informasi tentang pengajaran dan
perbuatan-perbuatan Yesus selama di dunia ini dan juga asalh mula kitab lukas
ini berasal dari kumpula kisah-kisah selekitf para rasul.
Dan
pertanyaan yang kedua yang sering kita temui di masyarakat banyak bagaimana
kita mempercayai keabsahan dari injil itu. Dalam injil sinoptik di laporkan
bahwa bagaimana Yesus mengajarkan para murid-muridnya bahwa Yesus datang bukan
untuk meniadakan hukum taurat tetapi untuk penggenapan hukum taurat tersebut,
penulis injil sinoptik sendiri meneguhkan keabsahan berita Injil berdasarkan
kesaksian PL dan perkataan Yesus, dan para penulis melihat apa yang terjadi
dalam hidup dan pelayanan Yesus sinkron dengan berita PL, dan kedatangan Yesus
juga adalah puncak penggenapan dari PL. Dan juga bisa kita lihat melalui saksi
mata bagaimana murid-murid Yesus telah bersama-sama dengan dia selama tiga
setengah tahun, mereka melihat semua perbuatan dan pelayanan Yesus mereka di
ajar oleh Yesus supaya mereka bisa menceritakan berita-berita itu kepada orang
bahkan menuliskanya seperti Matius. Kemudian melalui tradisi lisan melalui
tradisi lisan yang di sampaikan turun termurun melaui murid-murid Yesus sendiri
kepada orang lain, dan dapat di simpulkan bahwa isi injil sinoptik adalah Allah
sendiri Dia adalah Allah yang berfirman melalui para nabi dan yang memilih para
penulis untuk menuliskannya dalam PL dan juga dalam PB supaya firman itu sampai
kepada generasi-generasi berikutnya.
3. Injil Sinoptik
Banyak sekali orang-orang bertanya apa itu injil
sinopti, dan mengapa hanya matius, markus, Lukas yang di sebut dengan injil
sinoptik, nah buku ini menjawab semua pertanyaan itu, dan untuk menjadwab
pertanyaan itu kita perlu mengetahu apa itu “Sinoptisis. Yang berasal dari kata
Yunani yaitu syn dan opsis dan optic. Yang artinya bersama
sedangkan opsisi atau optic artinya melihat. Yang secara hurufiah di artikan
sebagai melihat secara bersama atau melihat dari cara pandang yang sama.
Matius di tempatkan dalam begian pertama bukan
karena ia di tulis lebih dahulu dari Injil lain melainkan dalam garis
penggenapan perkembangan Injil sesuai dengan amanat Yesus Kristus. Starting
poin untuk memahami hakikat ayat kis. 1:8 tentang penulis kitab injil kita
harus berangkat dari ayat tersebut yaitu: menjadi saksi Yesusalem, Yudea,
samaria dan ujung-ujung bumi. Jemaat mula-mula menempatkan susunan Injil
bimbingan Roh Kudus dan dalam kerangka penggenapan amanat kisah para Rasul 1:8.
Ada beberapa perbedaan dari ketiga injil sinoptik
ini dengan injil Yohanes, ada beberapa catatan mengenai perbedaan antara injil
sinoptik dengan injil Yohannes adalah di lihat dari perbedaan materi, materi
Injil Sinoptik banyak berbeda dengan Injil Sinoptik dengan Injil Yohannes,
dalam Injil sinoprik terdapat banyak perumpamaan sementara dalam Injil Yohanes
tidak terdapat pengajaran-pengajaran yang berupa perumpamaan-perumpamaan. Yang
kedua bila di lihat dari perbedaan penekanan, Injil Sinoptik lebih banyak
menekankan cerita seperti kelahiran Yesus, Babtisan, Trasnfigurasi, percakapan
Yesus di bukit Zaitun, dan lain-lain. Sementara Injil Yohanes kurang memberi
perhatian terhadap peristiwa-pertistiwa penting seperti itu.
Kemudian jika kita lihat dari perbedaan Geografis,
ada perbedaan dalam pelayanan Yesus. Letak geografis pelayanan Yesus yang di
beritakan dalam Yohanes berbeda dengan Injil Sinoptik. Dan yang terakhir
perbedaan stuktur dalam injil sinoptik Yesus mengungkapkan perkataan-perkataan
singkat, jika dalam Injil Sinoptik terdapat pengajaran-pengajaran yang panjang
seperti khotbah di bukit ( Mat. 5-7 ) dan perumpamaan-perumpamaan, maka dalam
injil Yohanes terdapat kumpulan pelajaran.
Ad berapa asumsi dasar yang sangat mencasar yang
perlu di pahami jika kita hendak membaca injil sinoptik yaitu dengan menerima
PL dan PB sebagi satu kesatuan kemudian harus mengakui bahwa Alkitab itu
berlaku sepanjang masa dan juga Alkitab adalah firman Allah dan 100 % Firman
Allah, harus membaca sebanyak mungkin terjemahan Alkitab, baik itu terjemahan
Interlinier, terjemahan formal atau harafiah, terjemahan dinamis atau
fungsional. Kemudian harus mengetahui latar belakang dan alamat penulisan
Injil, dan juga harus mengetahui tujuan penulisan injil, dan yang terakhir
mengakui bahwa Alkitab di tulis untuk semua orang.
Dalam bab berikutnya buku ini membaha tentang
eksposisis injil sinoptik, istilah eksposisi berasal dari kata benda dalam
bahasa ingris yaitu kata “ Exposition” artinya ‘pembentangan’ arti suatu
tulisan. Kenapa kita harus mengetahui eksposisi injil Sinoptik ada beberapa
alasan yaitu karena adanya perbedaan waktu antara penulisan Injil Sinoptik
dengan para pembaca pada masa kini. Kedua setiap teks yang ada dalam Injil
sinoptik ini adalah produk historis yang di tulis dalam kurun waktu, situasi
tertentu, dan terjadi pada masa lampau. Ketiga karena adanya perbedaan budaya
dan filosofi di antara panulis dan penerima Injil Sinoptik dengan para pembaca
pada masa kini. Keempat karena adanya perbedaan bahasa penulisan Injil Sinoptik
dengan bahasa yang di mengerti si pembaca masa kini. Kelima melalaikan ekposisi
itu berarti melalaikan Alkitab. Injil sinoptik adalah firman Allah yang di
sampaikan dalam bahasa manusia lalu kemudian di tulis dalam bentuk kitab, maka
ada atiga macam patokan yang harus di terapkan dalam mengeksposisi Injil
Sinoptik.
Dalam menafsirkan injil seorang penafsir mempunyai
kualifikasi seperti, mengandalkan Roh Kudus, sudah lahir baru, disiplin
Pribadi, Mempunyai komitmen kepada Tuhan, membaca Injil Sinoptik di sertai Doa,
sikap Kritis dan Ibadah, dan yang paling utama adalah mengerti hubungan PL dan
PB. Dan ada beberapa langkah-langkah eksposisi yaitu dengan menyelidiki bahasa
yang di pakai, mengenal ke susasteraan(gendre) yang di baca, mempelajari latar
belakang budaya, sosial dan sejarag penulisan Kitab, mempelajari konteks nats
yang hendak di tafsir, mengeksposisikian teks, menemukan arti kata dengan
cermat, dan yang terakhir mengaplikasikan teks. Ada beberapa masalah dalam
penafsiran injil Sinoptik yaitu dengan beberapa teori seperti teori dua sumber,
teori ini sulit untuk bisa di terima karena teori ini mengabaikan matius
sebagai saksi mata dari semua peristiwa yang di laporkannya, dan juga teroi ini
juga tidak mendapat dukungan dari gereja, yang kedua ada yang di sebut dengan
teori sumber Matius, teroi empat sumber, teori para saksi mata.
Penulis dalam buku ini menuliskan tentang metode
penafsiran Alkitab seperti metode peafsiran para Rabbi zaman Tuhan Yesus,
sebagai mana untuk memahami Injil Sinoptik maka perlu memahami bagaimana metode
penafsiran para nabi pada zaman Tuhan Yesus. Ada lima cara penafsiran Alkitab
di kalangan orang Yahudi pada zaman Tuhan Yesus seperti Exegese targum,
penafsiran midrash, ezegese pesher, exsegese typology, exsegese Alegoris. Dan
ada beberapa metode penafsiran seperti penafsiran Arti kiasan, penafsiran
metafora dan tamsil.
Dalam pendekatan kritik Alkitab ada beberapa kritik
seperti kritik teks yang mempunyai sasaran untuk mengembalikan teks ke bentuk
kanoniknya yang orisinil dengan cara mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang
mungkin terjadi, kemudian ada kritik sumber yang bertujuan menetapkan
bagian-bagian yang mana dari tujuan suatu kitab tertentu berhubungan dengan
setia sumber hipotendinya dan kemudian menganalisa setiap sumber, kritik bentuk
sastra yang bertujuan menetapkan sejarah lisan dari berbagai teks. Kritik
redaksi yang menggali logika dan motifasi dari penulis atau mengenali redaktur
dari bentuk teks akhir. Kritik sejarah yang menyusun kembali kejadian-kejadian
yang berada di balik kisah-kidah di Alkitab. Kritik retorik yang adalah
kesatuan bentuk dan isi. Analisis Struktur yang pada sifat sastra dan bagian penting
dari teks untuk menympulkan artinya.
Dalam buku ini penulisa juga menuliskan bagaimana
penggunaan perjanjian lama dalam sinoptik, itu adalah suatu hal yang
mengagumkan karena terdapat beraneka ragan cara pengutipan Pl dalam Injil
Sinoptik. Kesimpulannya sebagimana kita lihat bahwa penggunaan PL dalam injil
sinoptik mempunyai berbagai elemen dan sangat kompleks.
Kehidupan Yesus yang adalah Firman, oknum kedua dari
trinitas, datang ke adalam dunia untuk membawa damai tidak mendapat respon
positif dari umat manusia. Banyak sekali pelecehan terhadap Yesus bukan hanya
terjadi di kalangan para teolog dan lawan-lawan yang menolak Yesus, melainkan
juga merembes ke segala bidang termasuk dalam bidang perfelman, sastra dan
media elektronik lainnya.
Dalam garis kedaulatan Allah, jemaat mula-mula
menempatkan Injil Matius dalam urutan yang pertama kitab-kitab perjanjian baru,
dan dalam Injil Matius ini hanya di peroleh sedikit sumber tentang siapa
penulisnya tetapi dari latar belakang kitab ini di temukan bahwa Matius
sendirilah yang menulis Injil Matius ini,
Injil ini di tulis antara tahun 50-65 AD, dan dalam kitab ini di
jelaskan bahwa Yesus sebagai raja , Mesias , Anak Allah, dan dapat di simpulkan
kitab ini menjelaskan bahwa Yesus sebagai orang Yahudi, Injil ini di tulis dan
di alamatkan kepada orang-orang Yahudi yang telah menjadi percaya kepada Yesus.
Hal itu berarti bahwa Injil Matius hanya berlaku pada masa itu, melainkan terus
menerus berbicara dari generasi ke generasi.
Kemudian Injil Markus, markus merupaka kitab Injil
yang isinya paling pendek dari semua Injil, Yohanes Markus adalah penulis dari
Injil ini, Markus memperoleh Injilnya dari hubungan dengan petrus, ia
menulisnya di Roma untuk orang romawi yang percaya, sekitar tahun 50-60 M,
mungkin ini Injil yang pertama-tama di Tulis. Tujuan dai kitab ini adalah
memperkut dasar iman pada orang percaya di Roma, dan jikalau di perlukan
mendorong mereka untuk dengan setia menderita demi Injil. Dan tujuan dari kitab
ini adalah unutk memperkenalkan Yesus sebagi putera Allah dan Mesias, hamba
yang menderita.
Kemudian kitab lukas dalam buku ini penulis juga
menerangkan bahwa lukas adalah satu-satunya penulis Alkitab yang berasal dari
kelahiran asal kafir, jabatannya sebagai tabib. Injil ini di tulis untuk
memberi penggambaran yang ruut dan teratur tentang kehidupan kristus seperti
yang di lihat oleh para saksi mata. Injl ini di tujukan kepada orang Kristen
Yahudi di Roma.
Dalam permulaan Injil Matius dan lukas terdapat
dalam masing-masing dua pasal yang di tulis untuk emmberi informasi tentang
asal-usul Yesus, yaitu berita kelahiran dan silsilah Yesus ( Mat 1-2; Luk. 1-3)
sedankan dalam markus tidak menemukan berita ini. Teks mengenai berita kelahiran Yesus dalam
Matius dan lukas memang tidak paralel, namun jika di lihat dari urutan waktu
maka keduanya mempunyai waktu yang berkesinambungan. Perlu kita ketahui bahwa
mulai dari pasal 4:12-18-35 dalam Injil Matius, semua peristiwa yang di catat
adalah pertitiwa yang di catat adalah peristiwa di Galilea.
Sangat banyak sekali mujizat yang terjadi dalam
Injil ini yang di perbuat oleh Yesu dalam pelayanannya, dan perlu kita ketahui
mujizat adalah peristiwa bersejarag atau suatu fenomena yang terjadi di luar
hukum alam. Dan mujizat ini langsung di buat oleh Allah melalui para muridnya
semua mempunyai tujuan da pada umumnya
semua mujizat yang di laporkan dalam Alkitan pada dasarnya mengungkapkan
kemuliaan Allah. Buku ini juga menuliskan tentang perumpamaan Yesus dimana
diliahat dari betuk perumpamaannya ada beberapa jenis perumpamaan seperti
perumpamaan-perumpamaan berupa kisah nyata, perumpamaan-perumpamaan berupa
cerita atau analogi, dan yang terakhir adalah ilustrasi, dimana perumpamaan ini
bertujuan pada umumnya di berikan untuk menyatakan dan menjelaskan tentang
kerajaan Allah. Dalam Injil Sinoptik ini ada beberapa cara untuk menafsirkan
perumpamaannya seperti mempelajadi lebih dahulu konteks dan latar belakang
teks, dan kemudian menafsirkan arti perumpamaan, kemudian mencari bagaimana
penulis Injil mengerti perumpamaan, dan yang terakhir mencari arti perumpamaan
untuk masa kini apa implikasi perumpamaan itu untuk kehidupan jemaat pada masa
kini.
Pertanyaan yang sering muncul dan membingungkan
banyak orang adalah apakah Yesus yang adalah Allah mengalami kematian, jika Ia
adalah Allah apakah Allah apakah Allah mati?. Kemanakah Roh Yesus ketika
Tubuhnya di kuburkan?, banyak jawaban yang salah terhadap pertanyaan ini yang
menatakan bahwa ketika Yesus di salib hanya kemanusiaan-Nya persepsi bahwa Roh
Yesus pergi ke neraka ketika Tubuh Yesus berada di kuburan. Jawaban semacam ini
tidak Alkitabiahh dan mengakhiri Injil dengan melaporkan pelayanan Yesus di
Galilea yaitu dengan pemberian Amanat Agung.
Dalam naskah terjemahan Wescott dan hrt bagian
terakhir masih di temukan dalam terjemahan modern seperti NASV,NIV,NKJV dengan
anggapan bahwa ayat-ayat ini tidak orisinil, pemahaman seperti ini sangat
membahayakan sebab sekalipun teks ini tidak di temukan dalam dua naskah Yunani
yaang tertua, namun ayat ini muncul dalam berbagai amanat Yunani kuno Lainnya.
Kesimpulan dari buku ini menyatakan bahwa ketiga Injil
Sinoptik( Matius, Markus, dan Lukas) di catat dengan satu tujuan utama yaitu
untuk memperkenalkan Yesus kepada para pembacanya melalui sebuah kitab tentang
hidup dan pelayanan Yesus. Eksposisi Injil Sinoptik sangat penting karena Injil
Sinoptik di tulis dalam konteks sejarah dan budaya para penulis dan pembaca
yaitu untuk menjawab kebutuhan Jemaat pada waktu itu tentang siapa dan apa yang
harus di percaya. Dan munculnya tulisan-tulisan kitab Injil dalah untuk
menjawab kebutuhan jemaat pada waktu itu. Dan injil ini di tulis agar setiap
para pembaca semakin mengena Yesus, mengerti kehendak Allah dalam kehidupannya
dan semakin mengasihi Yesus dalam kehidupanya.
Saya sangat di berkati sekali dengan adanya buku
ini, karena buku ini bisa melatih kita bagaimana kita berfikir lebih dalam lagi
tentang Yesus dan keidupannya melalui penjabaran ke tiga injil, dan buku ini
sangat cocok sekali di baca oleh mahasiswa-mahasiswa teologi, karena buku ini
sangat singkat dan sangat jelas dalam menerangkan tentang bagaimana injil
sinoptik itu dan memiliki kepustakaan yang baik.
Memang jika kita lihat dalam dunia sekuler jaman ini
sanagt banyak orang-orang bahkan para hamba Tuhan yang hanya mengandalkan
pikirannya untuk menafsirkan firman Tuhan, tetapi melalui buku ini di jelaskan
bagaimana mulai dari problem yang ada dari teori-teori para ahli reformator
yang menafsirkan Injil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar